Yang pertama adalah keahlian desain coran tembaga.
Saat mendesain, selain menentukan geometri dan ukuran bagian berdasarkan kondisi kerja dan sifat material logam, rasionalitas desain juga harus dipertimbangkan dari sudut pandang paduan pengecoran dan karakteristik proses pengecoran, yaitu efek ukuran yang jelas. dan solidifikasi dan penyusutan. , tegangan dan masalah lain untuk menghindari atau mengurangi terjadinya cacat seperti segregasi komposisi, deformasi, dan retaknya coran tembaga.
Pengecoran tembaga
Kedua, harus ada teknologi pengecoran yang masuk akal.
Yaitu, sesuai dengan struktur, berat dan ukuran coran tembaga, karakteristik paduan pengecoran dan kondisi produksi, memilih permukaan dan bentuk perpisahan yang sesuai, metode pembuatan inti, dan mengatur batang pengecoran, besi dingin, riser dan sistem gating secara wajar. Untuk memastikan coran berkualitas tinggi.
Yang ketiga adalah kualitas bahan baku yang digunakan untuk pengecoran.
Kualitas muatan logam, bahan tahan api, bahan bakar, fluks, pengubah, pasir pengecoran, pengikat pasir cetakan, pelapis dan bahan lainnya di bawah standar, yang dapat menyebabkan cacat seperti pori-pori, lubang kecil, inklusi terak, dan menempelnya pasir pada coran, sehingga mempengaruhi kualitas. penampilan coran tembaga. Kualitas dan kualitas internal, dalam kasus yang parah, coran akan dibuang.
Yang keempat adalah operasi proses.
Penting untuk merumuskan prosedur operasi proses yang masuk akal, meningkatkan tingkat teknis pekerja, dan memastikan bahwa prosedur proses diterapkan dengan benar.
